Judul : CAHAYA CINTA dari 'Arsy
Pengarang : Yannah Akhras
Penerbit : Tinta Media (Creative Imprint Of tiga serangkai)
Jumlah Hal : 236 Hal
Tahun Terbit : 2016
Ukuran : 20 cm
SINOPSIS
Nama Lengkapnya Gabriella Faricha, biasa dipanggil Gaby. Awalnya dia terlahir sebagai anak tunggal dari seorang pengusaha kaya. Namun, perusahaan orang tuanya mengalami kebangkrutan dan mereka jatuh miskin. Gaby yang awalnya gadis taat beragama berubah menjadi atheis, sebagai wujud protesnya kepada tuhan.
Adalah Fariz saifullah, seoran putra ustadz pimpinan sebuah pesantren. Seorang hafidz,sulung dari 6 bersaudara. Dia lebih tua beberapa tahun dari Gaby. Dia pernah mengajari Gaby mengaji Al-qur'an.
Tanpa disangka sebelumnya, Fariz melamar Gaby. Ikhtiarnya adalah untuk dakwah. Dia ingin mengajak Gaby kembali pada fitrahnya, Seorang Muslimah. Namun, akibat kesalahpahaman, Gaby menolak lamaran tersebut. Jantung ayahnya pun kambuh dan langsung dilarikan kerumah sakit. Sedangkan Gaby, dia pergi begitu saja Meninggalkan seluruh keluarganya.
Di tengah kondisinya yang sangat keritis dirumah sakit, Akhirnya dengan 3 orang saksi seadanya, Ayah Gaby meninggalkan putrinya dengan Fariz (Tanpa kehadiran Gaby). Sesaat setelah Prosesi sakral itu, Laki-laki tua itu tersenyum. Dan itulah senyuman terakhirnya didunia. Innanillahi wa inna illahi raji'un.
UNSUR INTRINSIK :
- TEMA : Religi, Drama
- ALUR : Maju
- TOKOH & PENOKOHAN :
Gaby : Keras kepala (hal.38), labil
Fariz : Penyabar, religius, ramah (hal. 25)
Bang Dodi : Licik (hal. 22)
Ibu Gaby : Penyayang (hal. 41)
Ustadz Fadlan (ayah Fariz) : Tegas, religius, jujur (hal.52)
Ibu Fariz : Penyayang, penyabar (hal. 100)
Alifah : Ramah (hal. 15)
Yusuf : Baik hati, Penolong (hal. 189)
Hafizah : Polos (hal.125)
Rara : Baik hati, Penolong (hal. 191)
- LATAR :
Tempat : Yogyakarta, Boyolali, Jepara.
Waktu : abad 21
Suasana : Menegangkan, Mengharukan
- AMANAT : Membuka hati para pembaca agar tidak menyia-nyiakan iman. Tetap bereserah diri kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun susah agar kita tidak menjadi orang yang merugi.
UNSUR EKSTRINSIK :
- RIWAYAT HIDUP PENGARANG
Muda, cantik, sederhana dan miliki bakat menulis. Itulah gambaran singkat dari Ira Madanisa Br Tarigan, S.Pd, M.Si atau Ira Madan sebagai nama penanya. Perempuan asli Karo yang lahir pada 27 Mei 1987 tersebut tak disangka adalah seorang guru madrasah di KMI Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan.
Prestasinya spektakuler yaitu berhasil menulis novel Cahaya Cinta Pesantren (Penerbit: Tiga Serangkai Solo) yang kemudian diadaftasi menjadi film layar lebar dan sudah tayang mulai 14 Januari 2017 di bioskop tanah air. Sepengetahuan saya, guru madrasah yang memiliki prestasi seperti itu baru dirinya.
Ira begitu panggilannya menjawab sisi lain guru madrasah. Ternyata guru madrasah mampu menulis—termasuk novel sekalipun. Karyanya pun mendapat apresiasi dari sineas Indonesia. Fakta ini semakin menegaskan bahwa kemampuan dan potensi guru madrasah tak bisa dipandang sebelah mata. Prestasi Ira tentu akan menginspirasi para guru madrasah lainnya untuk terus berkarya dan berkarya sesuai dengan minat dan talentanya masing-masing.
Adalah Fariz saifullah, seoran putra ustadz pimpinan sebuah pesantren. Seorang hafidz,sulung dari 6 bersaudara. Dia lebih tua beberapa tahun dari Gaby. Dia pernah mengajari Gaby mengaji Al-qur'an.
Tanpa disangka sebelumnya, Fariz melamar Gaby. Ikhtiarnya adalah untuk dakwah. Dia ingin mengajak Gaby kembali pada fitrahnya, Seorang Muslimah. Namun, akibat kesalahpahaman, Gaby menolak lamaran tersebut. Jantung ayahnya pun kambuh dan langsung dilarikan kerumah sakit. Sedangkan Gaby, dia pergi begitu saja Meninggalkan seluruh keluarganya.
Di tengah kondisinya yang sangat keritis dirumah sakit, Akhirnya dengan 3 orang saksi seadanya, Ayah Gaby meninggalkan putrinya dengan Fariz (Tanpa kehadiran Gaby). Sesaat setelah Prosesi sakral itu, Laki-laki tua itu tersenyum. Dan itulah senyuman terakhirnya didunia. Innanillahi wa inna illahi raji'un.
UNSUR INTRINSIK :
- TEMA : Religi, Drama
- ALUR : Maju
- TOKOH & PENOKOHAN :
Gaby : Keras kepala (hal.38), labil
Fariz : Penyabar, religius, ramah (hal. 25)
Bang Dodi : Licik (hal. 22)
Ibu Gaby : Penyayang (hal. 41)
Ustadz Fadlan (ayah Fariz) : Tegas, religius, jujur (hal.52)
Ibu Fariz : Penyayang, penyabar (hal. 100)
Alifah : Ramah (hal. 15)
Yusuf : Baik hati, Penolong (hal. 189)
Hafizah : Polos (hal.125)
Rara : Baik hati, Penolong (hal. 191)
- LATAR :
Tempat : Yogyakarta, Boyolali, Jepara.
Waktu : abad 21
Suasana : Menegangkan, Mengharukan
- AMANAT : Membuka hati para pembaca agar tidak menyia-nyiakan iman. Tetap bereserah diri kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun susah agar kita tidak menjadi orang yang merugi.
UNSUR EKSTRINSIK :
- RIWAYAT HIDUP PENGARANG
Muda, cantik, sederhana dan miliki bakat menulis. Itulah gambaran singkat dari Ira Madanisa Br Tarigan, S.Pd, M.Si atau Ira Madan sebagai nama penanya. Perempuan asli Karo yang lahir pada 27 Mei 1987 tersebut tak disangka adalah seorang guru madrasah di KMI Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan.
Prestasinya spektakuler yaitu berhasil menulis novel Cahaya Cinta Pesantren (Penerbit: Tiga Serangkai Solo) yang kemudian diadaftasi menjadi film layar lebar dan sudah tayang mulai 14 Januari 2017 di bioskop tanah air. Sepengetahuan saya, guru madrasah yang memiliki prestasi seperti itu baru dirinya.
Ira begitu panggilannya menjawab sisi lain guru madrasah. Ternyata guru madrasah mampu menulis—termasuk novel sekalipun. Karyanya pun mendapat apresiasi dari sineas Indonesia. Fakta ini semakin menegaskan bahwa kemampuan dan potensi guru madrasah tak bisa dipandang sebelah mata. Prestasi Ira tentu akan menginspirasi para guru madrasah lainnya untuk terus berkarya dan berkarya sesuai dengan minat dan talentanya masing-masing.
- NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG
Nilai Agama
Nilai Moral
Nilai Agama
Nilai Moral
Komentar
Posting Komentar